Rabu, 13 Januari 2016

PENYESALAN

Saya mempunyai  teman seorang wirusahawan yg sangat sukses dalam bidang ya  . pendapatan satu tahun bisa mencapai miliaran.bahkan setiap tahun nya ia dapat memperkerjakan seorang penganguran dalam jumah yang banyak.orang tuanya sangat bangga denga prestasi yang teah di capainya.Suatu hari ketika saya berkunjung ke rumah nya dan berbincang2 dengan nya  Hp seorang nya berbunyi itu bertanda ada telepon yg masuk. Hp itu terus berbunyi dan dia pun sama sekali tidak menyentuh hp nya.
Saya bilang kepadanya: “ Angkatlah”
Dia menjawab:” Nanti sajalah”
Saya bilang lagi :” Angkatlah”
Dia menjawab:” Tidak Pentinglah”
Saya pun bertanya kepadanya:” Siapa yang menelpon anda”
Teman saya menjawab:” Ibu saya”
Dengan tegas saya bilang kepadanya :” Sekali lagi Angkat telpon itu”
Akhirnya teman saya dengan terpaksa mengangkat dan tidak senang ibunya menelpon.
Si Ibu:”Assalamualaikum nak”
Anak nya menjawab dengan rasa malas.
Si anak:”Wa’alaikum salam bu,ada apa bu,aku lagi sibuk bu telponnya lain kali saja bu”
Si Ibu:”iya nak,ma’af nak kalo ibu sudah menganggu waktu kamu,Assalamualaikum.”
Si anak:” Wa;alaikum salam”
Seorang wirausahawan itu menutup telponnya dengan rasa seakan-akan ada yang menganggu dia.tidak lama kemudian setelah ibunya menelpon saya pulang kerumah.
Setelah beberapa hari teman saya berkunjung ke rumah saya.Ia datang dengan wajah yang sedih dan murung.
Ketika saya bertanya:” Anda kenapa,saya lihat wajah anda sedih,apakah ada sesuatu yang bikin anda sedih coba cerita sedikit barangkali saya bisa bantu anda”
Wirausahawan:”Ibu saya meninggal dan telpon kemarin itu terakhir kali saya mendengarkan suara ibu saya,saya menyesal sekali sudah mensia-siakan waktu dengan ibu,saya harus gimana”
Saya:” Sudah do’akan saja ibu mu supaya ibu mu di tempatkan dengan orang-orang yang beriman,”
Akhirnya teman saya menjadi seorang yang bisa menghargai waktu dengan orang yang telah menyayanginya.memang ia adalah orang yang sangat terhormat dan di segani bahkan orang menganggap ia adalah orang yang sangat sukses tapi, ia telah menyianyiakan surga yang ada di dekat ia.orang tua sudah bangga dengan pencapainnya menjadi seorang wirausahawan yang sangat sukses. Dia ingin menggapai surga tapi surga yang telah ada di dekat mereka sudah pergi.
Maka dari itu seorang anak yang masih ada orang tua jangan sia-siakan meraka kearena surga ada di dekat kita yaitu di telapak kaki ibu.jika kita sayang kepada ibu maka ibu akan memberkan surga dengan cara berdo’a.hargailah waktu 1 detik dengan ibu”

“Setiap detik akan berlalu dan setiap detik akan menjadi kenangan”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar