PENYESALAN
Saya
mempunyai teman seorang wirusahawan yg
sangat sukses dalam bidang ya .
pendapatan satu tahun bisa mencapai miliaran.bahkan setiap tahun nya ia dapat
memperkerjakan seorang penganguran dalam jumah yang banyak.orang tuanya sangat
bangga denga prestasi yang teah di capainya.Suatu hari ketika saya berkunjung
ke rumah nya dan berbincang2 dengan nya
Hp seorang nya berbunyi itu bertanda ada telepon yg masuk. Hp itu terus
berbunyi dan dia pun sama sekali tidak menyentuh hp nya.
Saya bilang
kepadanya: “ Angkatlah”
Dia
menjawab:” Nanti sajalah”
Saya bilang
lagi :” Angkatlah”
Dia
menjawab:” Tidak Pentinglah”
Saya pun
bertanya kepadanya:” Siapa yang menelpon anda”
Teman saya
menjawab:” Ibu saya”
Dengan tegas
saya bilang kepadanya :” Sekali lagi Angkat telpon itu”
Akhirnya
teman saya dengan terpaksa mengangkat dan tidak senang ibunya menelpon.
Si
Ibu:”Assalamualaikum nak”
Anak nya
menjawab dengan rasa malas.
Si anak:”Wa’alaikum
salam bu,ada apa bu,aku lagi sibuk bu telponnya lain kali saja bu”
Si Ibu:”iya
nak,ma’af nak kalo ibu sudah menganggu waktu kamu,Assalamualaikum.”
Si anak:”
Wa;alaikum salam”
Seorang
wirausahawan itu menutup telponnya dengan rasa seakan-akan ada yang menganggu
dia.tidak lama kemudian setelah ibunya menelpon saya pulang kerumah.
Setelah
beberapa hari teman saya berkunjung ke rumah saya.Ia datang dengan wajah yang
sedih dan murung.
Ketika saya
bertanya:” Anda kenapa,saya lihat wajah anda sedih,apakah ada sesuatu yang
bikin anda sedih coba cerita sedikit barangkali saya bisa bantu anda”
Wirausahawan:”Ibu
saya meninggal dan telpon kemarin itu terakhir kali saya mendengarkan suara ibu
saya,saya menyesal sekali sudah mensia-siakan waktu dengan ibu,saya harus
gimana”
Saya:” Sudah
do’akan saja ibu mu supaya ibu mu di tempatkan dengan orang-orang yang beriman,”
Akhirnya teman
saya menjadi seorang yang bisa menghargai waktu dengan orang yang telah
menyayanginya.memang ia adalah orang yang sangat terhormat dan di segani bahkan
orang menganggap ia adalah orang yang sangat sukses tapi, ia telah
menyianyiakan surga yang ada di dekat ia.orang tua sudah bangga dengan
pencapainnya menjadi seorang wirausahawan yang sangat sukses. Dia ingin
menggapai surga tapi surga yang telah ada di dekat mereka sudah pergi.
Maka dari
itu seorang anak yang masih ada orang tua jangan sia-siakan meraka kearena
surga ada di dekat kita yaitu di telapak kaki ibu.jika kita sayang kepada ibu
maka ibu akan memberkan surga dengan cara berdo’a.hargailah waktu 1 detik
dengan ibu”
“Setiap
detik akan berlalu dan setiap detik akan menjadi kenangan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar